I'm Being Raised by Villains [Bahasa Indonesia] - Chapter 60
[Unedited]
Credit: Gourmet Scans
TL by: CY
Posted by: Genoise
<Chapter 60>
[Pak Guru, kau tidak bisa menyelesaikan semuanya dengan menangis sedih. Kau jangan berpikir bahwa semuanya bisa selesai jika menangis dengan wajah yang tampan.]
[Orang yang bisa menyelesaikan sesuatu dengan menangis hanyalah orang-orang yang diberkati lingkungan yang baik.]
[Pak Guru juga jangan menangis karena siapa pun tidak menolongmu meski kau menangis.]
Hill Rosemont, yang berjalan di lorong dengan santai, mengeluarkan tawa tak terkendali.
“Menyenangkan.”
Itu sangat menyenangkan sehingga dia hampir muntah.
Bagaimana tidak menyenangkan berbicara seperti itu di saat sudah mempunyai segalanya?
Seseorang mendekat dari sisi lain. Hill Rosemont seperti biasa sedikit menunduk dan mencoba melewatinya dengan santai.
Syut.
Bahkan jika lawan bicaranya tidak berhenti tepat di depannya.
“… Anda, siapa?”
“Ah. Ha-hari ini saya bekerja sebagai tutor Nona Ayrin. Na-namaku Hill Rosemont…”
Hill Rosemont berpura-pura gugup dan meringkuk. Ia tidak menengadahkan kepalanya dan berbicara dengan hati-hati.
“Tutor…?”
Suara pemuda itu penuh keraguan.
Roussillon sedikit memiringkan kepalanya. Hill Rosemont diam-diam menengadahkan kepala.
“Konon ada tutur yang merasakan getaran dari bau darah.”
Hill Rosemont perlahan menengadahkan kepalanya mendengar ejekan itu.
“Aku tidak tahu kalau orang lain, tapi aku melihat banyak arwah gentayangan menempel padamu.”
“A-apa maksud Anda…?”
“Bahkan setan lebih baik dari Anda.”
Roussillon memperhatikan Hill Rosemont dari atas sampai bawah. Hill Rosemont juga pelan-pelan memandangi Roussillon.
‘… Apakah dia manusia dari kuil?’
Yang pertama kali terlihat adalah jelas dia mempunyai tingkat kekuatan suci yang cukup tinggi.
“Jika aku menggunakan kekuatanku sekarang, sepertinya keberadaanku akan ketahuan…”
Roussillon menggerakkan jarinya sejenak, lalu melepaskan kekuatan dari tangannya dan mendesah pelan.
“Jika kau melakukan sesuatu pada majikanku, aku tidak akan hanya sekedar membersihkan otakmu.”
“Majikan…?”
“Yang kumaksud adalah Ayrin, yang mulia.”
“Aha.”
Mata Hill Rosemont menyipit.
Dia menundukkan kepala dan menutup mulutnya. Dia tidak berencana untuk menimbulkan masalah di sini.
“Kita lihat saja nanti.”
Pemuda yang tampak tiga atau empat tahun lebih muda darinya itu melewatinya dengan ekspresi angkuh.
Begitu Roussillon menjauh, dia menegakkan tubuhnya dengan pelan-pelan.
Bibir Hill Rosemont melengkung seolah-olah akan sobek.
“Hahahaha!”
Dia tertawa terbahak-bahak seperti orang gila sampai badannya membungkuk.
Tidak ada seorang pun di lorong yang kosong itu.
Dia mengangkat sudut bibirnya, lalu menutup mulut dengan tangannya dan tertawa terkekeh-kekeh.
‘Kudengar, salah satu calon pendeta agung yang terkemuka di kuil hilang baru-baru ini…’
Dia perlahan berjalan dan memasuki ruangan yang dipersiapkan untuknya.
“Rupanya dia bersembunyi di sini. Dia melakukan pekerjaan yang menyenangkan.”
Suaranya yang dingin dan tenang berubah menjadi kegilaan.
Setelah lama menertawakan sesuatu yang menyenangkan itu, Hill Rosemont melepaskan kacamata bulatnya dan menaikkan poninya pelan-pelan.
Mata bundarnya yang tertutup kacamata menjadi sedikit ganas dan suasana berubah tajam karena dahinya terbuka.
“Jika dia adalah kadal perak dengan cahaya seperti itu…
Sebenarnya, dia melihat bahwa Ayrin bukan kadal mutan.
Dan sepengetahuannya, hanya ada satu jenis kadal yang disalahpahami sebagai kadal di antara non-kadal.
Tentu saja, itu tetap disebut sebagai kadal dalam arti luas.
Setelah kembali ke kamarnya, Hill Rosement mengeluarkan kamus hewan antropomorfik yang ditulis dalam bahasa Benua Selatan yang ada di salah satu sisi rak buku.
Brak~
Rak buku roboh dengan cepat. Tangannya berhenti pelan-pelan hampir di ujung rak buku.
“…Benar.”
Dia ingat, pertnah melihatnya di suatu tempat.
Sisiknya tidak berwarna perak sempurna, melainkan berwarna merah muda pucat saat dipantulkan cahaya.
Terlihat seperti kadal normal saat baru lahir, tapi akan terlihat bahwa itu bukan kadal biasa setelah melewati masa pertumbuhan.
“Naga.”
Dia bergumam pelan.
“Kudengar, itu sudah punah ribuan tahun yang lalu…”
Dia kira hanya insting naga yang mengalir dalam darah Ayrin setelah mencair dalam jangka waktu yang lama, tapi dia tidak tahu bahwa yang ‘nyata’ telah lahir di dalamnya.
“Hahaha. Ini menarik, menyenangkan! Ini menyenangkan!! Kupikir dia hanya sekadar kadal mutan…”
Dia berubah pikiran setelah melihat secara langsung.
Dia telah melihat banyak kadal antropomorfik, dan pernah bertemu juga dengan kadal mutan.
Tapi, yang ditemuinya hari ini bukanlah mutan.
“Hidup harus begini supaya menyenangkan! Ah, sial, sial. Aku ingin memilikinya. Dia adalah naga sungguhan… Betapa indah jika aku menambahkannya di koleksiku…”
Hill Rosemont segera membuka ikatan kemejanya. Sekujur tubuhnya gemetar.
“Dia adalah bayi naga yang belum juga menetas. Aku yang akan mengambil capnya.”
Seekor naga yang lahir ke dunia hanya dicap sekali saja.
Seperti bayi baru lahir yang dicap oleh orang tuanya, saat pertama kali lahir, anak naga menganggap makhluk yang pertama kali dilihatnya sebagai orang tua yang akan mengecapnya.
Tapi, naga yang dilihatnya tadi tidak dicap.
‘Pasti tidak ada makhluk hidup di sisinya yang menjadi orang tua saat dia lahir.”
Oleh karena itu, naga akan dicap untuk kedua kalinya saat menetas setelah melewati masa pertumbuhannya.
Untuk menentukan orang tuanya.
Naga memasuki masa pertumbuhan setelah menentukan orang tua dan menerima banyak kasih sayang dari mereka.
Naga yang telah menentukan orang tuanya akan melakukan apa saja untuk melindungi mereka.
Naga tidak tumbuh jika tidak menentukan orang tua.
Naga tidak bisa menjadi dewasa jika tidak mendapat cinta dari orang tuanya sehingga mereka akan menjadi musuhnya.
Naga akan melakukan apa saja agar dicintai.
Dia akan membunuh orang yang membunuh orang tuanya, dan menyelamatkan orang yang menyelamatkan orang tuanya.
Naga akan tumbuh dengan hebat jika bertemu dengan orang tua yang baik. Tapi sebaliknya, tercatat bahwa terkadang naga menjadi jahat dan menghancurkan dunia jika sebaliknya.
‘Kudengar, di masa lalu ketua generasi pertama keluarga Etam mempunyai naga terkuat dan mengakhiri perang panjang.’
Darah naga digunakan untuk menenangkan mania, yang merupakan penyakit kronis di keluarga Etam.
“Aku ingin memilikinya…”
Dia mengeluarkan sapu tangan yang diberikan Ayrin dari dadanya, lalu menciumnya perlahan.
“Hah, betapa bahagianya jika aku bisa memilikinya…”
Membayangkannya saja sudah membuat merinding. Dia bergidik.
Anak dengan loyalitas kuat, yang hanya mengharapkan kasih sayang tanpa berkhianat dan ragu itu sudah sempurna.
Dia perlahan menggesekkan jarinya pada bagian yang menuliskan penjelasan tentang naga.
<Naga, yang merupakan makhluk yang paling dekat dengan dewa, mempunyai kekuatan dahsyat untuk mengubah keinginan menjadi kenyataan dengan menggunakan kekuatan spiritual.
Namun, karena banyak makhluk yang serakah dan tamak, naga itu mati setelah bertarung dengan sebangsanya selama sisa hidupnya. Naga menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri, lalu musnah tanpa meninggalkan darahnya di dunia.
Kecuali seekor naga yang bertemu dengan manusia yang tepat dan membangun ikatan dengannya.>
Hill Rosemont pelan-pelan menengadahkan kepalanya.
Matanya yang berwarna hijau cerah berkilau penuh nafsu, dan dia tersenyum menyeringai.
***
“… Hei, kau!”
“Lama tak berjumpa, Yang Mulia Pangeran. Rupanya Anda masih sehat.”
Roussillon berdiri sopan dengan wajah menawan seperti biasanya di depan Enosh yang sedang menggerakkan satu jarinya.
“Sehat? Dasar, orang tak penting dan bodoh! Apa di matamu sekarang aku terlihat sehat?”
“Iya.”
“Apa? Seluruh tubuh ini remuk seperti puzzle dan sulit disatukan lagi. Aku akan memenggal kepalamu dan memajangnya di luar kastil! Wajahmu tampan, jadi aku akan mencungkil bola matamu dan menaruh permata di dalamnnya!”
“Terima kasih atas pujiannya.”
“Apa menurutmu itu pujian? Dasar otak kosong.”
“Haha.”
Roussillon tertawa mendengar umpatan yang dilemparkan Enosh dan membalasnya tanpa pikir panjang. Mungkin dia memiliki mental yang cukup baik.
“Uhuk uhuk.”
Enosh batuk kering di atas sapu tangan dan beberapa kali bernapas dengan tersendat-sendat.
“Adonan! Berani-beraninya dia datang kemari tanpa izin! Apa tujuannya datang ke sini? Apa kau mau aku mati karena darah tinggi dengan membawanya ke sini?”
“Aku sudah bilang kan, aku akan datang lagi. Apa aku tidak boleh datang untuk bermain?”
“Apa…? …”
“Hari ini cerah, ayo kita jalan-jalan bersama. Kita juga makan camilan di taman.”
“… Meskipun aku ingin keluar, para tetua berkepala batu itu tidak akan membiarkanku pergi.”
Aku sudah menduganya, tapi aku sudah mendapat izin sebelum mendatangi Enosh.
“Hihi.”
Begitu aku tersenyum menyeringai, Enosh mengerutkan kening seperti melihat sesuatu yang menjijikkan, lalu melempar bantal ke arahku.
Buk~
Saat aku mengangkat kepala karena suara yang terlambat itu, Roussillon yang berada di sebelahku secara spontan menangkap bantal yang terbang.
“Ah.”
Syut.
Kemudian dia menggerakkan tangannya dengan ringan dan melemparkan bantal itu kembali ke tempat asalnya dengan tepat.
Buk~
“Ugh…”
Bantal bulu yang mengenai tepat ke wajah Enosh meluncur ke bawah.
“Ku-kurang ajar! Berani-beraninya kau…!”
Badan Enosh bergetar. Lalu, dia mengambil bantal yang ada di tempat tidurnya dengan kedua tangan dan mulai melemparkannya ke arahku dengan sekuat tenaga.
‘Tidak, kenapa ke arahku?!’
Yang melempar bantal kan, Roussillon!
Bukan aku!
Buk. Buk. Buk.
‘Lalu, kenapa dia menahannya sekeras ini?!’
Roussillon menangkap bantal yang terbang di depanku dan melemparkannya kembali ke Enosh dengan ringan seperti air yang mengalir.
Boom~!
Pada saat yang bersamaan, bantal bulu terbaik itu mengeluarkan suara di udara dan bulu-bulunya berhamburan seperti salju.
Bulu-bulu yang berhamburan itu menempel di tubuh kami karena listrik statis.
Saat itulah kami bertiga menjadi angsa hidup.
<Bersambung>